Mulut bisa menghianati kita. Bila pikiran kita umumnya murung, kita akan cemberut. Seperti yang dikatakan Abraham Lincoln, Tuhan memberi kita wajah, tetapi kita membentuk sendiri mulut kita.
Orang bisa merasakan bahwa mulut mencerminkan perasaan. Agar tampak lebih menarik, kita tersenyum kala dipotret. Dalam kunjungan ke pabrik film Kodak di Rochester New York, saat kita dipotret, pemandunya berucap, “Pandanglah seolah anda baru naik gaji”.
Kami diberitahu bahwa secara anatomis, hanya dibutuhkan lebih sedikit otot untuk tersenyum daripada cemberut. Tetapi, pribadi manusia lebih mudah untuk negatif dan pesimis daripada positif dan optimis. Kita tak dapat membangun berlandaskan hal yang negatif, kita harus bertumpu pada hal yang positif.
Jadi karena berbagai alasan, lebih banyak manfaatnya bila kita memikirkan hal-hal yang positif. Berikut adalah beberapa saran. Ikuti pedoman kelompok optimis : “Pikirkanlah hanya yang terbaik, bekerja untuk tujuan yang terbaik dan harapkan yang terbaik saja. Tampil gembira setiap saat dan sambut setiap makhluk hidup yang anda jumpai, dengan tersenyum”.
Yang dapat dilakukan bila anda bersama seorang pesimis :
- Bersiap menghadapi pesimisme, jadi jangan ceritakan khayalan-khayalan anda karena akan mendapat tanggapan yang dingin.
- Berbicara positif (konstruktif) agar lebih gembira. Bersiul bersenandung kecil menyanyikan lagu-lagu ringan.
- Pergi dan cari seorang optimis.
- Bergembiralah. Orang seperti ini jarang ditemui dan menyenangkan untuk dijadikan kawan.
- Anda dapat membegi cerita atau pengetahuan tanpa dapat komentar yang tak menyenangkan.
- Undanglah mereka ke pesta anda dan bila mereka bekerja untuk anda, berikan perhatian yang lebih.
Komentar
Posting Komentar