Tidak diragukan lagi bahwa olahraga bisa membuat tubuh sehat, dan pikiran menjadi segar. Tetapi kebanyakan orang, semakin tua usia semakin jarang untuk berolahraga ataupun beraktifitas.
Berdasarkan data yang dihasilkan dari suatu survey, bahwa golongan usia yang paling aktif adalah antara usia 2 tahun – 15 tahun. Kemudian urutan berikutnya adalah golongan usia 16 tahun – 64 tahun. Dan yang terakhir adalah golongan usia 65 tahun keatas.
Bahkan data lain mencatat, golongan usia 70 tahun keatas, sekitar 44% dari populasi hanya melakukan aktifitas berjalan kaki selama 20 menit atau kurang dalam setahun, atau bahkan tidak pernah melakukan sama sekali aktifitas atau olahraga meskipun hanya berjalan kaki.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua usia seseorang, semakin malas mereka melakukan olahraga ataupun beraktifitas. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Berdasar hasil penelitian di University of Dundee, yang diterbitkan di jurnal Age and Ageing, alasan utama mereka adalah mereka sudah tidak tertarik dengan olahraga dan tidak percaya bahwa olahraga bisa memperpanjang usia mereka.
Keuntungan Olahraga
Apakah terlambat bagi kita untuk berolahraga agar tubuh sehat, sedangkan hari-hari sebelumnya kita jarang berolahraga? Jawabannya TIDAK, berapapun usia kita, olahraga tetap sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Masih sangat mungkin untuk memperbaiki kondisi fisik kita dengan berolahraga bahkan bagi para manula sekalipun.
Olahraga pada manula bisa meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, kelancaran peredaran darah, ketahanan, dan kepadatan tulang. Sebagai contoh, penelitian pada seorang wanita yang berusia 90 tahun, dengan olahraga ringan di dalam rumah selama 12 minggu, terjadi peningkatan kekuatan berjalan, mobilitas, dan kekencangan otot seperti 20 tahun sebelumnya.
Penelitian lain menyebutkan olahraga rutin selama 6 bulan meningkatkan VO2 max sebesar 30% pada manula usia 60 tahun – 70 tahun. Penelitian yang dilakukan Harvard University menyebutkan bahwa orang-orang yang rutin berolahraga dan membakar 2000 kalori selama seminggu, memiliki rata-rata usia hidup 2,5 tahun lebih lama daripada orang-orang yang jarang berolahraga.
Secara psikologis, olahraga bisa menurunkan tingkat stress dan depresi, meningkatkan daya tarik, kepercayaan diri, lebih menghargai diri sendiri, meningkatkan fungsi kognitif otak, dan mudah bersosialisasi.
Hambatan
Selain tidak lagi tertarik dengan olahraga; gejala fisik seperti nyeri sendi, mudah letih dan capek menjadi alasan para manula menjadi malas berolahraga. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan mereka mengenai olahraga, seperti “Apakah olahraga aman di usia saya?”, “Akankah saya terkena serangan jantung jika saya berolahraga?” atau “Mungkinkah keadaan fisik saya menjadi lebih buruk jika berolahraga?”. Ketika dianjurkan untuk melakukan olahraga, 60% wanita usia di atas 60 tahun mengatakan dia mau berolahraga jika ada seseorang yang menemaninya.
Ketakutan akan terjadi hal-hal yang buruk ketika sedang melakukan olahraga selalu jadi alasan utama para manula malas berolahraga. Tapi apakah alasan-alasan tersebut valid? Sekali lagi jawabannya TIDAK. Jika jantung merasa mudah lelah itu menandakan bahwa ada gangguan pada jantung dan dibutuhkan latihan untuk memperkuat kerja jantung, bukan malah takut untuk melatih kerja jantung. Kasus lain, penderita osteoarthritis membutuhkan latihan persendian untuk mengurangi rasa nyeri, bukan mengistirahatkan kerja sendi yang justru akan memperparah penyakitnya dan rasa nyeri.
Jenis Olahraga
Olahraga yang dianjurkan bagi para manula tentu saja berbeda dengan remaja. Olahraga juga harus disesuaikan dengan kondisi fisik. Untuk tahap awal, olahraga yang dianjurkan untuk para manula, cukup jalan kaki selama 30 menit dalam sehari dan 5 hari dalam seminggu. Jika kondisi fisik sudah menjadi lebih baik, bisa dicoba jenis olahraga lain seperti lari santai, bersepeda, atau renang.
Memang penting untuk mengajak teman selama beraktifitas, sebagai motivasi dan keamanan. Namun jika tidak ada seseorang yang menemani juga tidak menjadi masalah besar. Lebih baik dikonsultasikan dulu dengan dokter sebelum memilih jenis olahraga yang tepat.
Berdasarkan data yang dihasilkan dari suatu survey, bahwa golongan usia yang paling aktif adalah antara usia 2 tahun – 15 tahun. Kemudian urutan berikutnya adalah golongan usia 16 tahun – 64 tahun. Dan yang terakhir adalah golongan usia 65 tahun keatas.
Bahkan data lain mencatat, golongan usia 70 tahun keatas, sekitar 44% dari populasi hanya melakukan aktifitas berjalan kaki selama 20 menit atau kurang dalam setahun, atau bahkan tidak pernah melakukan sama sekali aktifitas atau olahraga meskipun hanya berjalan kaki.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua usia seseorang, semakin malas mereka melakukan olahraga ataupun beraktifitas. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Berdasar hasil penelitian di University of Dundee, yang diterbitkan di jurnal Age and Ageing, alasan utama mereka adalah mereka sudah tidak tertarik dengan olahraga dan tidak percaya bahwa olahraga bisa memperpanjang usia mereka.
Keuntungan Olahraga
Apakah terlambat bagi kita untuk berolahraga agar tubuh sehat, sedangkan hari-hari sebelumnya kita jarang berolahraga? Jawabannya TIDAK, berapapun usia kita, olahraga tetap sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Masih sangat mungkin untuk memperbaiki kondisi fisik kita dengan berolahraga bahkan bagi para manula sekalipun.
Olahraga pada manula bisa meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, kelancaran peredaran darah, ketahanan, dan kepadatan tulang. Sebagai contoh, penelitian pada seorang wanita yang berusia 90 tahun, dengan olahraga ringan di dalam rumah selama 12 minggu, terjadi peningkatan kekuatan berjalan, mobilitas, dan kekencangan otot seperti 20 tahun sebelumnya.
Penelitian lain menyebutkan olahraga rutin selama 6 bulan meningkatkan VO2 max sebesar 30% pada manula usia 60 tahun – 70 tahun. Penelitian yang dilakukan Harvard University menyebutkan bahwa orang-orang yang rutin berolahraga dan membakar 2000 kalori selama seminggu, memiliki rata-rata usia hidup 2,5 tahun lebih lama daripada orang-orang yang jarang berolahraga.
Secara psikologis, olahraga bisa menurunkan tingkat stress dan depresi, meningkatkan daya tarik, kepercayaan diri, lebih menghargai diri sendiri, meningkatkan fungsi kognitif otak, dan mudah bersosialisasi.
Hambatan
Selain tidak lagi tertarik dengan olahraga; gejala fisik seperti nyeri sendi, mudah letih dan capek menjadi alasan para manula menjadi malas berolahraga. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan mereka mengenai olahraga, seperti “Apakah olahraga aman di usia saya?”, “Akankah saya terkena serangan jantung jika saya berolahraga?” atau “Mungkinkah keadaan fisik saya menjadi lebih buruk jika berolahraga?”. Ketika dianjurkan untuk melakukan olahraga, 60% wanita usia di atas 60 tahun mengatakan dia mau berolahraga jika ada seseorang yang menemaninya.
Ketakutan akan terjadi hal-hal yang buruk ketika sedang melakukan olahraga selalu jadi alasan utama para manula malas berolahraga. Tapi apakah alasan-alasan tersebut valid? Sekali lagi jawabannya TIDAK. Jika jantung merasa mudah lelah itu menandakan bahwa ada gangguan pada jantung dan dibutuhkan latihan untuk memperkuat kerja jantung, bukan malah takut untuk melatih kerja jantung. Kasus lain, penderita osteoarthritis membutuhkan latihan persendian untuk mengurangi rasa nyeri, bukan mengistirahatkan kerja sendi yang justru akan memperparah penyakitnya dan rasa nyeri.
Jenis Olahraga
Olahraga yang dianjurkan bagi para manula tentu saja berbeda dengan remaja. Olahraga juga harus disesuaikan dengan kondisi fisik. Untuk tahap awal, olahraga yang dianjurkan untuk para manula, cukup jalan kaki selama 30 menit dalam sehari dan 5 hari dalam seminggu. Jika kondisi fisik sudah menjadi lebih baik, bisa dicoba jenis olahraga lain seperti lari santai, bersepeda, atau renang.
Memang penting untuk mengajak teman selama beraktifitas, sebagai motivasi dan keamanan. Namun jika tidak ada seseorang yang menemani juga tidak menjadi masalah besar. Lebih baik dikonsultasikan dulu dengan dokter sebelum memilih jenis olahraga yang tepat.
Komentar
Posting Komentar