Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kanker Serviks

Kelebihan Dan Kekurangan Pemeriksaan Thin Prep

Thin prep merupakan metode pemeriksaan berbasis cairan yang lebih akurat dibanding pemeriksaan Pap smear . Di negara-negara maju, pemeriksaan Pap smear telah mulai ditinggalkan dan lebih banyak beralih ke pemeriksaan Thin prep . Berikut ini beberapa tahapan yang harus dilalui saat melakukan pemeriksaan Thin prep : Dokter atau tenaga ahli mengambil sampel dari serviks atau leher rahim. Pemeriksaan Thin prep mencakup seluruh bagian serviks atau leher rahim. Sampel tersebut dimasukkan ke dalam vial atau botol Thin prep yang berisi cairan. Sel-sel sampel segera diawetkan untuk dikirim ke laboratorium. Sampel tersebut dibuat menjadi slide dan diwarnai dengan pewarna khusus sehingga sel-sel tersebut menjadi lebih jelas. Membran khusus digunakan untuk membuat preparat dengan irisan tipis. Lapisan tipis terdiri dari sel-sel akan memperlihatkan elemen mencurigakan jika ada infeksi atau jaringan yang abnormal. Kelebihan Thin Prep : Pengambilan sampel serviks yang lebih baik. Leb...

Kelebihan Dan Kekurangan Tes Pap Smear

Pap Smear atau Papanicolaou smear merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mendeteksi secara dini adanya infeksi virus HPV yang merupakan penyebab kanker serviks. Nama Pap smear diambil menurut nama dokter Yunani yaitu George N. Papanicolaou , yang merancang metode mewarnai pulasan sampel sel-sel untuk diperiksa. Dokter ini yang merancang metode pemeriksaan Pap smear sekitar 50 tahun yang lalu. Sejak ditemukannya metode Pap smear konvensional , maka jumlah kematian akibat kanker serviks menurun. Meski demikian untuk menurunkan risiko terkena kanker serviks, setiap wanita sebaiknya melakukan tes Pap smear secara rutin yaitu setiap tahun. Karena beberapa tipe kanker serviks atau kanker leher tertentu telah meningkat jumlahnya. Banyak wanita yang terjangkit kanker serviks tidak secara rutin melakukan pemeriksaan Pap smear . Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan Pap smear untuk mendeteksi secara dini terhadap infeksi virus HPV yang bisa berkembang menjadi sel pre-k...

Pengobatan Dan Pencegahan Kanker Serviks

Jika terinfeksi virus HPV ( Human Papilloma Virus ) janganlah cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang bisa mengendalikan infeksi virus HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan). Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka perlu dilakukan terapi obat (kemoterapi). Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga perlu dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh. Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Kita dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi virus HPV yang akhirnya bisa menyebabkan kanker serviks. Beberapa cara prak...

Jenis Pemeriksaan Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

Seseorang yang terinfeksi HPV memang kadang tidak terlihat gejalanya dan tidak mudah diamati. Lalu bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Cara paling mudah untuk mengetahuinya yaitu dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini sangat populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini, yaitu George N. Papanicolaou . Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini adanya infeksi HPV dan kanker serviks, diantaranya : 1. IVA IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat . Metode pemeriksaan dengan mengoleskan serviks atau leher rahim dengan asam asetat . Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Pemeriksaan ini dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan untuk...

HPV Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks disebabkan infeksi virus human papilloma virus ( HPV ) atau virus papiloma manusia. HPV bisa menimbulkan kutil pada pria dan wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum . Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika infeksi HPV yang tidak sembuh dalam jangka waktu lama. Namun, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh. Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak kelihatan pada stadium awal, itulah sebabnya kenapa kanker serviks yang berawal dari infeksi HPV dikatakan sebagai " The Silent Killer ". Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluark...

Kanker Serviks Pada Wanita

Kanker leher rahim (kanker mulut rahim) atau kanker serviks merupakan kanker yang sering menyerang kaum wanita dan jumlah penderitanya meningkat beberapa tahun terakhir. Dari seluruh wanita penderita kanker di Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker serviks. Kanker ini memang merupakan penyakit pembunuh wanita yang sangat menakutkan. Memperoleh informasi tentang kanker ini dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit paling mematikan ini. Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi virus Human Papilloma Virus ( HPV ), yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum. Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks. Menurut World Health Organization ( WHO ), in...